semua aksara Nusantara (Bali, Batak, Bugis, Jawa, Kerinci, Lampung, Rejang dan juga aksara Filipina) berasal dari India.

Oleh : Prof. Uli kozok



ANDALASNEWS.COM - Ternyata masih ada orang yang tidak percaya bahwa semua aksara Nusantara (Bali, Batak, Bugis, Jawa, Kerinci, Lampung, Rejang dan juga aksara Filipina) berasal dari India.

Kenapa mereka ragu?

Karena mereka hanya melihat BENTUK huruf. Kalau bentuk bisa berubah dengan cepat. Kadang dalam hanya satu generasi bentuk bisa beda. Nenek saya selalu menulis surat kepada saya. Tentu saja dengan huruf Latin. Kalau saya tunjukkan surat itu kepada kalian, tiada yang bisa membacanya. Karena dalam dua generasi aksara Latin saja bisa berubah secara drastis. 

Kalau tidak bisa mengandalkan bentuk, bagaimana kita tahu bahwa aksara Nusantara dari India?

Kita harus melihat SISTEMNYA.

Aksara India PERSIS SAMA dengan aksara Nusantara dalam empat hal:

1. Ada AKSARA yang selalu berakhir dengan vokal -a. Misalnya Ha Na Ca Ra Ka adalah 5 aksara pertama abjad Jawa.

2. Ada diakritik berupa TANDA VOKAL untuk e,ê,i,o, dan u yang dibubuhkan di atas, di bawah atau disamping aksara untuk mengubah ba menjadi bi (misalnya).

3. Ada diakritik khusus untuk -h dan -ng pada akhir suku kata. Jadi untuk kata seperti hibah maka h pertama ditulis dengan aksara, dan -h pada akhir suku kata ditulis dengan diakritik. Demikian juga dengan kata ngaung: ng di awal suku kata ditulis dengan aksara, di akhir suku kata ditulsi dengan diakritik. 

4. Karena setiap aksara berakhir dengan -a (Ka GA NGA TA DA NA) bagaimana kita menulis "kak"? Kita menggunakan TANDA BUNUH. Jadi kita menulisnya KA + KA + TANDABUNUH.

Beda sekali dengan Latin, ya? Beda juga dengan Cina. Beda juga dengan Arab. 

Memang. Tetapi 100% sama dengan SEMUA aksara keturunan India, yaitu aksara asli Nusantara, semua aksara India, aksara Thai, Kambodia, dan sebagainya.

Selain dengan yang saya sebut di atas, masih ada petunjuk lain yang membuktikan bahwa aksara asli Nusantara dari aksara tertua yaitu Kawi (Jawa Kuno dan Sumatera Kuno) hingga aksara yang relatif baru seperti Jawa, Bali, Surat Ulu, Surat Incun, Sukhad Lampung, Surat Batak, Surat Bugis, dan juga aksara Filipina seperti Sulat Tagnabua, Surat Mangyan dsb. sangat jelas merupakan keturunan India. 

Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa aksara Nusantara adalah keturunan Fenisia atau Aramaik, lupakanlah. Mereka yang membut pernyataan yang menyesatkan seperti itu tidak bisa membuktikannya karena mereka bukan ahli.

Dan kalau ada yang mengatakan bahwa aksara Nusantara adalah ciptaan asli orang Indonesia, ya, saya setuju. Semua aksara Nusantara dibuat oleh orang Indonesia sesuai dengan bahasa daerahnya. Mereka mengubah dan menyederhanakan sistem asli India sehingga sesuai untuk bahasanya. 

Dalam hal itu saya setuju. Aksara Nusantara memang punya asal usul dari India, namun diubahsuaikan di Indonesia. 

Garis keturunan aksara Jawa dan Bali adalah sebagai berikut:

Brahmi - Palawa - Jawa Kuno - Jawa, Bali

Garis keturunan aksara Nusantara lainnya adalah:

Brahmi - Palawa - Sumatera Kuno (Malayu) - Batak, Kerinci...

Yang perlu disebut bahwa Jawa Kuno dan Sumatera Kuno (Malayu) adalah aksara yang hampir sama. Hanya beda gaya saja.

(Gambar: Aksara Brahmi, 200SM)
Lebih baru Lebih lama