Berbicara tentang keindahan dan pesona wisata yang ada di kerinci, tentu takkan habis-habisnya. Namun dibalik keindahan alamya ternyata begitu banyak menyimpan hikayat dan misteri. Seperti halnya cerita mengenai Gunung Telasih/Selasih, yang ada di dalam Ulayat Tigo Luhah Semurup, Kerinci, Kabupaten paling Barat provinsi Jambi.
Konon, Gunung Telasih (Dahat dusun Tinggi Semurup), Gunung Kerinci dan Gunung Rayo (Lempur), merupakan saudara Tiga seperadik (saudara). Gunung Kerinci adalah kakak Tua, Gunung Raya yang Nomor Dua, dan Gunung Telasih paling bungsu.
Suatu ketika diantara Gunung kerinci dan Gunung Rayo terjadi perselisihan, Yang mana ujung dari perselisihan diantara keduanya berakhir dengan perkelahian yang sangat sengit. Ditengah serunya pergulatan itulah Gunung Telasih hadir ditengah untuk melerai keduanya.
Peristiwa perkelahian antara Gunung kerinci dan Gunung Rayo, telah mengakibatkan cidera diantara keduanya. "Gunung kerinci patah pucuk, Gunung Raya patah kaki". Sedangkan Gunung Telasih, karena perawakannya yang kecil, saat ia berupaya untuk menghentikan perkelahian hebat diantara kedua kakanya yang besar itu, mengakibatkan tubuhnya yang kecil menjadi cidera, simpih (serpih). Akhir dari perselisihan dan perkelahian tersebut dapat dilerai, sehingga pada akhirnya ketiganya saling berpelukkan dengan meneteskan air mata.
Fenomena dari legenda tersebut bisa dilihat pada kenyataan dan kondisi ke-Tiga Gunung tersebut saat ini.
Legenda Gunung Telasih, Gunung Kerinci dan Gunung Rayo, dituturkan para tetua dusun secara turun temurun. Cerita ini paling sering dikisahkan sebagai penghantar tidur untuk menina bobokkan anak-anak, bahkan sampai saat ini masih acap dikisahkan.
Namun ada pendapat lain mengenai cerita ini, bahwa ke-Tiga Gunung tersebut merupakan jelmaan dari Tiga sosok Naga.
Terlepas benar atau tidaknya legenda yang hidup di Tengah Masyarakat Tigo Luhah Semurup tersebut, setidaknya cerita ini telah memberikan pelajaran dan pesan moral untuk kita. betapa elok dan luhurnya sang Adik bungsu (Gunung Telasih), melerai perkelahian kedua kakaknya yang sama-sama ia cintai, meskipun ia ikut cidera dan terluka.
Cerita Rakyat Ketinci (Tigo Luhah Semurup)
Sumber : Sukmawati
Penulis : Andi Andalas, Dpt