Sauguk tunggu lubuk, saugau tunggu rantau. kedua jenis hantu air ini sangat populer dikalangan masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai. zaman dahulu sebelum adanya kemajuan teknologi masyarakat masih sering melihat langsung penampakan hantu air. bahkan diceritakan langsung oleh nenek kami, sekira tahun 1960 salah satu cucu nenek kami lahir. hampir semua rumah orang zaman dahulu adalah rumah panggung. sekira jam 2 malam disaat semua orang sudah tertidur sauguk tunggu lubuk naik ke atas. menurut cerita nenek tingginya lebih kurang setinggi anak usia enam tahun. rambutnya panjang agak gimbal. dia naik dari tepian menuju kerumah bayi yang baru lahir tersebut.
Waktu itu nenek kebetulan kebelet mau BAB. zaman dahulu belum ada wc dirumah jadi semua warga BAB dijamban sungai. waktu jalan menuju sungai dengan penerangan lampu sentir nenek melihat jejak hantu air masih basah dari arah sungai menuju kerumah didepan rumah nenek. melihat itu nenek tidak jadi kesungai. dia mengikuti jejak hantu air tersebut. benar saja dari kejauhan nenek melihat si hantu air sedang menjilat jilat tanah dibawah rumah tepat dimana posisi ibu dan bayi berada. dia menjilat sisa sisa darah habis bersalin yang menetes ke tanah. melihat itu nenek langsung marah. dia langsung berseru. "hoi sauguk, sudah bukan rezeki kamu lagi, cucu aku sudah lahir dengan sempurna, dan balinya akan ditanam besok." segera balik ke tempat asalmu'! seru nenek sambil marah.
Mendengar ada suara orang sihantu air ini bukanya pergi malah menantang. dia mendesis seperti ular cobra besar. bahkan terkesan mau menyerang. lantas nenek tidak tinggal diam. beliau langsung membacakan mantara anti hantu air. mantranya lebih kurang begini. "suaguk tunggunyo lubuk, saugau tunggunyo rantau, jangan dicungkak jangan dinayo, anak adam kekasih allah, kalau engkau cungkak kalau engkau nayo, engkau dikutuk al'qur'an 30 jus, berkat kalimah allah' lailahaillallah muhammad rasulallah..'!. begitu selesai mantra dibaca, sauguk tadi menjerit dan berlari kembali kesungai.
Paginya nenek mengatakan bahwa tadi malam tunggu lubuk terdekat mendatangi bayi yang baru lahir. nenek menyuruh cucunya mencari tahi besi dan ditanam empat penjuru rumah. kemudian disaat bali alias bungkusan bayi dikubur dipasanglah lampu dan dipagai bambu kuning. tujuanya supaya tidak diganggu dan dimakan hantu penyuka darah dan bungkusan bayi. seperti hantu air dan hantu cindai. untuk hantu cindai akan kita tulis dilain kesempatan.
Itulah sebapnya sampai sekarang jika bungkusan bayi alias bali dikubur dipasangi lampu. sesuai perkembangan zaman kini diterangi dengan lampu listrik.
Jika sauguk lebih suka dengan ibu hamil, bayi baru lahir sampai usia 1 tahun. sedangkan saugau lebih suka menggangu anak kecil. saugau ini adalah jenis hantu air penunggu rantau. bentuknya agak berbeda dengan sauguk. dimana saugau ini berambut panjang seperti kunti, rambutnya tidak gimbal tetapi tegap seperti ijuk. ukuran tubuhnya hampir sama dengan sauguk tetapi dia lebih kurus, sedangkan sauguk agak gempal badanya. saugau awalnya senang melihat anak anak berenang disungai. kemudian dia ikut mandi dan bermain bersama anak anak. namun rasa sukanya itu malah berlebihan. dia ujung ujungnya menarik salah satu anak untuk diajak kembali kerumahnya. jika sia anak menolak maka diapaksa. akhirnya terjadi tarik menarik, sianak berusaha melepaskan diri sementara setan air bernama saugau berusaha menarik sianak untuk dibawa pulang.
Namun berbeda jika sianak mau maka dalam pandangan sianak dia bukan dalam air tetapi seperti didaratan biasa. dia bisa bernafas dalam air seperti ikan dan mahluk lainya. bahkan pernah dikisahkan ada anak yang mau diajak kerumahnya dilayani dengan baik dan pulangnya diantar dengan baik serta dibekali dengan beberapa batang emas. namun kebanyakan kasus sianak tidak mau maka terjadilah anak tenggelam dan mayatnya susah dicari. jika ditemukan mayoritas sudah meninggal. kadang lokasinya jauh kadang hanya disekitaran dia mandi. adahal tim penyelamat sudah mencari menyelam disemua tempat dekat lokasi namun hasilnya nihil. itulah sebapnya nenek melarang kita mandi berlama lama disungai. takut diganggu sauguk dan saugau.
Namun sejak bayi tidak lagi dimandikan pertama ke sungai dan budaya mandi kayik hanya dilakukan dirumah serta disumur nama hantu air jenis sauguk sudah jarang didengar. kalau dahulu sering kali ibu ibu tarik menarik anak bayinya dengan sauguk. sedang asik asik memandikan bayi disungai tiba tiba ada tangan yang menarik bayi kedalam air. maka si ibu berupaya sekuat tenaga memegang anaknya. tidak jarang dengan ibu ibunya juga tertarik masuk sungai. namun sejak kemajuan zaman sudah jarang sekali berita bayi ditangan ibunya tenggelam disungai. namun cerita anak kecil tenggelam disaat mandi masih sering terdengar.
Pada zaman dahulu masih banyak kita dengar orang yng berteman dengan hantu air. bahkan mereka sering minta api kerumah warga. tapi lucunya bara api yang dibawa dialas dengan daun keladi. nah waktu mereka pulang bawa api itu anehnya walau masuk air api tidak padam. dizaman itu air sungai sangat jernih jadi kelihatan sampai jauh kedalam sungai. nah menurut cerita warga yang berteman dengan hantu air tersebut, mereka melihat bara api yang dibawa dari depan matanya sampai sekecil kecilnya. walau sudah dalam air bara tersebut tidak padam. seperti melihat obat nyamuk dari jarak jauh.
(by : rahman pamenang)