Andalasnews.com, Sungai Penuh - Jum'at(10/07), Berita tak sedap kembali mencuat terkait Penggunaan dana untuk penanganan Covid-19 di Kota Sungai Penuh yang dinilai masyarakat masih belum transparan, karena Pemerintah Kota Sungai Penuh belum merinci dan mengumumkan secara jelas terkait penggunaan dan penyerapan anggaran. Pertanyaan Publik sejauh ini belum terjawab, berapakah dana Covid 19, Kota Sungai Penuh provinsi Jambi dan bagaimana realisasi sesungguhnya, kemana saja dana tersebut dibelanjakan dan bagaimana bentuk pengalokasiannya.
Hal ini menjadi pertanyaan besar terhadap tim gugus covid kota Sungai Penuh, karena sampai saat ini belum ada kejelasan dan penjelasan secara resmi kepada masyarakat Kota Sungai Penuh sebagai Mitra kerja tim gugus. Wajar hal ini menjadi tanda tanya besar, kritik pedas dan tajam terhadap tim gugus Covid 19 Kota Sungai penuh.
Kritikan pedas dan tajam ini dilontarkan oleh Tomi Candra salah satu Pengurus LSM Forum Aspirasi Masyarakat yang mengatakan Bahwa masyarakat kota sungai penuh menuntut Asafri jaya Bakrie selaku Ketua Tim gugus tugas kota sungai penuh untuk transparan dalam penggunaan dana covid-19.
"AJB menelantarkan masyarakat kita sungai penuh, ditengah kesulitan seperti ini dia justru lalu lalang di luar daerah, yang paling menyakitkan ketika masyarakat membutuhkan sosok pemimpin disaat menghadapi masalah sosial dan ekonomi AJB malah sibuk mementingkan persiapan dirinya menjadi gubernur, ini sangat melukai hati rakyat. Seharusnya AJB lebih transparan dalam pengelolaan dana covid-19." Ujarnya.
Tomi juga menegaskan bahwa dalam waktu dekat akan melakukan aksi besar-besaran terkait permasalahan tersebut.
"Dalam waktu dekat kita akan melalukan aksi besar besaran,untuk menuntut transparansi anggaran covid-19 dan kami akan bawa massa yang banyak dari kalangan masyarakat dan LSM". Tegasnya.
Dilansir dari Gegeronline.com, Ketua DPRD kota sungai penuh, H. Fajran menjelaskan, kalau dana anggaran Covid Kota Sungai Penuh 'sekitar' 20 Miliar lebih dan kegiatan masih berjalan di SKPD, selaku tim gugus Covid, sebagai dewan wakil rakyat tetap memantau kegiatan tim gugus yang masih bekerja, serta selalu mengontrol dan mengawasi kinerja tim gugus.
"Kami masih tetap memantau kegiatan tim gugus tugas yang masih bekerja. Untuk lebih lanjut dan rinci nanti kita panggil SKPD selaku tim Covid ke kantor dewan agar bisa menjelaskan hasil kerja, mengenai anggaran Covid baru dari APBD Kota Sungai Penuh," ujar Fajran.
Sementara, PLT Sekda Kota Sungai Penuh Alpian, ketika dimintai keterangannya tentang sejauh mana realisasi anggaran dana Covid dan apa kegiatan yang dilakukan oleh tim gugus, Ia lalu menyerahkan jawabannya kepada kadis Kesehatan dan Kadis Sosial.
"Tim Covid tetap berjalan dan kegiatan terus dilakukan untuk lebih lanjut coba hubungi Kadis Kesehatan biar bisa menjelaskan secara rinci, karena data ada di Dinas Kesehatan," ujar Plt Setda pada tim Andalasnews.com
Setelah diarahkan Alpian mengubungi Kadis kesehatan. Kadis kesehatan melalui Whatsapp (WA) namun belum ada balasan meskipun pesan sudah terlihat dibaca hingga berita ini dipublis.
Kepala Dinsos Kota Sungai Penuh Khaidir. SE, melalui telepon Celullernya, hingga berita ini turunkan belum ada penjelasan dari Khaidir.
Kemudian Ketika Tim Andalasnews.com menghubungi salah satu Pimpinan DPRD Kota Sungai Penuh Ferry Satria, Ia mengatakan dengan gamblang bahwa sampai pada saat ini Pihak Pemerintah Kota Sungai Penuh masih belum melaporkan hasil realisasi penggunaa dana Covid-19 meski sudah sering dipanggil untuk melaporkan realisasi dana tersebut.
"Sampai detik ini terkait penggunaan dana covid-19, meski sudah seringkali kami panggil, laporan mengenai realisasi anggran tersebut masih belum sampai ke meja kami." Tegas Ferry.(HnF)