(Ferry Satria dan Tim Sebelas)

Andalasnews.com, Sungai Penuh - Selasa (02/06), Setelah sekian lama menunggu solusi yang tidak kunjung berbuah hasil sebagaimana yang dijanjikan oleh pihak DPRD Kota Sungai Penuh April lalu kepada masyarakat pasca wabah Covid-19, akhirnya perwakilan Masyarakat Kota Sungai Penuh yang menamai diri dengan Tim Sebelas datang menyambangi Kantor DPRD Kota sungai Penuh pagi tadi pukul 9.00 WIB untuk melakukan audiensi. Hal ini terkait penyelesaian persoalan banyaknya masyarakat utamanya para pedagang asal Kota Sungai Penuh yang terjebak di luar daerah dan tidak bisa beraktivitas karena kebijakan Lockdown yang diberlakukan oleh Pemerintah Pusat.

Kedatangan Tim Sebelas tersebut disambut oleh Pimpinan Komisi I dari Dapil 1 Kota Sungai Penuh, Ferry Satria.
Dari hasil audiensi tersebut Ferry Satria mengatakan bahwa ia akan membantu mencari solusi jangka pendek untuk pedagang kota sungai penuh yg berada diluar daerah.

"Pertama, saya sebagai anggota dprd akan membantu mencari solusi jangka pendek untuk pedagang kota sungai penuh yg berada diluar daerah, kemudian yang kedua kita akan memanggil dinas terkait untuk mencari solusi permodalan bagi para pedagang yang ada dikota sungai penuh,
ketiga,akan melaksanakan audiensi lanjutan dalam waktu secepatnya." Katanya.

Hal itu disambut baik oleh Tim Sebelas sebagai langkah yang solutif dan konkrit untuk menangani permasalahan yang dialami oleh pedagang asal Kota Sungai Penuh.

Salah satu perwakilan dari Tim Sebelas, Tomi Candra warga Kecamatan Koto Baru mengatakan bahwa ia bersama timnya tidak menuntut lebih, hanya saja sebagai wakil rakyat pihak DPRD Kota Sungai Penuh hendaknya harus cepat dalam menyikapi aspirasi masyarakat yang disampaikan dan tidak hanya sekedar berucap, karena ini adalah persoalan kemanusiaan bukan persoalan politik.

"Kami tidak menuntut lebih, tapi wakil rakyat juga jangan hanya bisa janji tapi nihil, saya berharap agar masyarakat bersama-sama dengan DPRD turut mengawal hal ini dan mencari solusinya sampai dapat hingga turunnya stimulus," ujar Tomi.(HnF)
Lebih baru Lebih lama