M. Aris, Dpt 
Gelar : Depati kepala sembah
(Potho : Robbi hafzan)

Andalasnews.com, Kerinci - Menghadapi ganasnya wabah virus covid-19. M. Aris, Gelar Depati kepala sembah, menghimbau kepada seluruh masyarakat tigo luhah semurup untuk melaksanakan ritual bakar kemenyan disetiap rumah gedang dan juga rumah warga.

M. Aris, Dpt. Mengatakan, tradisi bakar menyan yang juga dikenal oleh masyarakat dengan istilah (berasap) ini sudah ada sejak ratusan tahun yang silam, namun sayangnya tradisi leluhur kerinci ini secara perlahan telah dilupakan karena banyak yang menganggap hal itu merupakan perbuatan syirik.

"Memanggang kemenyan (berasap) ini bukanlah suatu hal yang syirik atau melanggar syari'at Allah.
selagi niat dan tujuan kita hanya kepada Allah semata, dan bukan untuk niat jahat. bahkan ini sunnah, karena aroma kemenyan menyebarkan bau wangi yang juga bisa melawan belbagai penyakit" ungkapnya.

M. Aris juga menuturkan, beberapa puluh tahun nan silam, musibah serupa corona juga pernah terjadi di kerinci, yang disebut masyarakat kerinci saat itu "penyakit ta'un". Saat itu kemenyan digunakan sebagai salah satu inisiatif dalam pengobatan, jelasnya.

"Tradisi Berasap di tigo luhah semurup sudah ada sejak ratusan tahun yang silam, ini bermakna untuk menolak segala macam penyakit (bala) baik itu yang datang dari langit maupun dari bumi. Begitupun dengan mandi balimau, ini bertujuan untuk mensucikan zahir, karena Allah menyukai orang² yang suka mensucikan dirinya. Itu makna secara syari'at, adapun makna secara hakikat untuk mensucikan bathin, hilangkan segala sifat buruk yang ada pada diri" ungkapnya.

disisi lain Tokoh Adat yang sekaligus pemerhati Adat kerinci, M. Lambuk, Gelar Ijung Putih Tuo, saat disambangi Andalas juga menyampaikan hal yang senada seperti apa yang dikatakan oleh M. Aris, Dpt.
Namun kata M. Lambuk, adapun untuk membakar kemenyan dan mandi balimau tidak bisa dilakukan sembarangan.

"Untuk mendapatkan keberkatan hendaknya sebelum berasap dan mandi balimau mesti diiringi do'a (Mantra)
Adapun do'a nya :

Tokoh & Penerhati Adat Kerinci
M. Lambuk
(Gelar ijung putih tuo)

Do'a (Mantra) membakar kemenyan/ berasap :

BISMILAHIRRAHMANIRAHIM
MELIPUTI NAMO DIKUMENYAN
TAPRUN KUPADO API
SELINDUNG ALLAH NAMO API NYO
SERU ALLAH NAMO ASAPNYO
MUNYERU RUH YANG SATI²
MUNYERU RUH YANG DIKURAMAT
SAMO DIPAPAH SAMO BUBIMBING
SAMO MUMINTAK KITO KUPADO ALLAHUTA'ALA..

Do'a (Mantra) Mandi balimau :

BISMILAHIRRAHMANIRAHIM
BACA SHALAWAT 3 X

Limau purut limau gelugur
Aku tanam di tanah hulu
Mandi aku mandi tecebur
Masukkan halal dengan fardhu
Mandi aku mandi Ha
mandi Hu
Mandi luh sarato kalam
Mandi tubuh sarato badan.
Allahu...

Syarat mandi balimau :
Limau purut 9 biji
Limau kapas 9 biji " ungkapnya.

Sebagai tambahan, dahulu orang tamil dari india selatan pada masa kerajaan mahejondaro dan happa (lebih kurang 3000 SM) mengenal baik daerah kerinci sebagai penghasil kemenyan, cempaka, kayu sigi, pinus dsb.

dan berdasarkan dari beberapa penelitian menunjukkan, ternyata kemenyan memiliki banyak manfaat dan kegunaan. sebagai Agen antiseptik untuk kulit sensitif, Agen karminatif untuk mencegah atau mengurangi perut kembung, Ekspektoran untuk merangsang pengeluaran dahak dari saluran pernapasan. (And)



Lebih baru Lebih lama