(Siswa dan Siswi SMA Negeri 3 Sungaipenuh
 Mengikuti Simulasi UNBK Hari Pertama)

Andalasnews.com, Sungaipenuh - Senin (24/02), Setelah menggelar Kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) atau IHT (In House Training) bagi Majelis Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada Jum'at kemarin (14/02/2020), kali ini Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Sungai Penuh di bawah kepemimpinan Azwardi, S.Pd., M.M.  kembali mengadakan kegiatan Simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dimulai dari Pukul 08.00 WIB - 16.00 WIB.

Acara tersebut dipelopori oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jambi dan diadakan secara serentak se-Indonesia secara online, salah satunya SMA Negeri 3 Sungai Penuh.

Kegiatan itu diadakan guna memastikan ketersediaan infrastruktur yang ada di sekolah, kemudian  melatih Pengawas Ujian (Proktor) dan  mensosialisasikan prosedur UNBK serta sebagai latihan ujian bagi siswa dan siswi kelas XII dalam menghadapi UNBK bulan Maret mendatang.

Waka Kesiswaan, Fithri Yenti, M.Pd. saat diwawancarai oleh tim Andalasnews.com mengatakan bahwa simulasi yang diikuti oleh 262 orang siswa dan siswi dan dihadiri oleh Pengawas Binaan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi beserta majelis guru SMAN 3 Sungaipenuh ini  dilaksanakan selama 2 hari dan untuk setiap harinya terdiri dari tiga sesi dengan menyesuaikan kapasitas ruangan dan ketersediaan komputer.

"Jumlah peserta untuk SMA Negeri 3 Sungaipenuh itu ada 262 orang. Dilaksanakan selama dua hari. Setiap hari terdiri dari tiga sesi, setiap sesi itu diikuti oleh lebih kurang 80 siswa sesuai kapasitas ruang dan ketersediaan komputernya," jelasnya lugas.

Hal itu sesuai dengan yang diatur dalam PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0051/P/BSNP/XI/2019 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2019/2020.

Fithri Yenti juga berharap dengan diadakannya simulasi ini akan membuat siswa dan siswi yang Gagal Pengetahuan tentang Teknologi (Red. Gaptek) menjadi terbiasa untuk mengoperasikan komputer kemudian juga memfokuskan siswa dalam menganalisa soal-soal yang berpeluang muncul pada ujian nantinya.

"Saya berharap dengan adanya pelaksanaan simulasi ini, anak-anak dapat mengoperasikan peralatan IT sehingga waktu pelaksanaan ujian nantinya mereka sudah terbiasa dan tidak ragu lagi dalam mengerjakan soal berbasis komputer. Kedua, siswa-siswi tahu nanti soal-soal apa saja yang nanti mengarah ke UNBK. Dan dengan adanya simulasi ini sesuai dengan perminatan yang dipilih siswa maka mereka tahu apa yang akan diujikan sesuai dengan kompetensi jurusan mereka masing-masing." Tutupnya.(HnF)


Lebih baru Lebih lama