Dari kiri (wali kota sungai penuh & Bupati kerinci)
Presiden Andalas saat bertandang di kediaman Ayub Depati intan
Ayub juga menyinggung soal kerinci dan kota sungai penuh "mengatakan kami orang sungai penuh, kami orang kerinci, itu lagu lama, secara otonom memang betul terpisah antar keduanya karena memiliki kepala daerah yang berbeda yaitu walikota dan Bupati, namun sejatinya Kerinci itu berasal dari satu keturunan dan satu, kadateh sapucuk kabawah saurek, sasopan samalu" tegasnya.
Ayub mengatakan, walaupun demikian, Perhatian kepala daerah saja tidaklah cukup, para tokoh Empat jenis pun harus turut bergerak "Empat jenis harus bergerak, Tokoh Adat, Alim ulama, pemuda dan para cendikiawan. jangan ngango bae, karno dak ado kepengnyo lantas para tokoh maleh bugerak" sindirnya sembari menghempaskan asap tembakaunya.
Ayub menyarankan, jika saja kita (masyarakat kerinci) mau sepakat, Rumah Adat sibingkeh Tanah rawang yang sudah terbangun saat ini bisa dijadikan tempat para tokoh empat jenis kerinci dan kota sungai penuh untuk duduk bersama "tapi yo itu tadi, pemerintah daerah harus turun tangan, Bupati dan walikota harus lakukan musyawarah. atau bisa juga dengan menugaskan perutusan dinas yang dipimpin oleh keduonyo. jika itu sudah terbentuk, insha allah batang tarendam akan terbangkitkan, pungkasnya. (Team)