Luar biasa! Pemuda asal kerinci ini berprestasi di kancah nasional

Www.andalasnews.com, Kerinci - Luar biasa! Setelah mendengar kisahnya, Itu kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Aldiwan Haira Putra, S.STP, pemuda kelahiran Kerinci, 05 April 1995 silam ini merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sejak agustus 2018 ditugaskan negara melalui Kementerian Dalam Negeri untuk mengabdi di Kabupaten Empat Lawang. Meskipun sebagai pendatang dan bertugas di daerah yang sama sekali tidak ia kenal sebelumnya tidak menjadikannya apatis dan malas-malasan.

“Pertama kali dengar nama Empat Lawang itu pas terima SK (Surat Keputusan), belum taju sama sekali apa dan di mana Empat Lawang itu, awalnya takut karena tanya sama orang-orang dan browsing di internet yang keluar horor semua ” ceritanya sambil tertawa ketika diundang talkshow di Andalas fm, salah satu Station Radio swasta yang ada di kerinci dan kota sungai penuh pada jum'at malam (11/10/19).

Cerita tentang sepak terjangnya berawal dari informasi Melina, warga Pancur Mas yang mengatakan bahwa ada pemasangan internet gratis untuk desanya, maka jurnalis Rakyat Empat Lawang penasaran untuk menggali informasi lebih jauh tentang hal itu.

Ternyata kegiatan tersebut merupakan program Aldiwan yang bekerjasama dengan dealer net1 cabang Empat Lawang yang spesial dilaksanakan menyambut kemederkaan RI ke 74 yang diberi nama “ITIK KECIL” Internet gratis untuk masyaraKat terpencil.

Aldiwan saat Talkshow di Andalas fm

Desa Pancuran Mas dipilih karena sesuai dengan kriteria yang ditentukan yaitu letaknya yang jauh, terpencil dan tidak terjangkau oleh jaringan seluler apapun. Penyerahan diterima lansung oleh perangkat desa Pancuran Mas.

“Dengan hal ini diharapkan masyarakat Pancuran Mas dapat merasakan kemerdekaan teknologi,” ucapnya.

Ternyata bukan kali ini saja suami dari Irda Mutiari Dinita, SH ini berkarya di Empat Lawang, bahkan jauh sebelum ini ternyata dia adalah otak di balik tersedianya jaringan internet di komplek perkantoran pemerintah di KM.7 Jalan Poros.

Ia bercerita sejak awal bertugas di Empat Lawang, waktu itu pada bidang perbendaharaan yang mengurusi pencairan keuangan OPD, ia kesulitan untuk berkomunikasi dengan bendahara OPD yang berada di kantor Jalan Poros.

Sejak itu aktif berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi namun terkendala keterbatasan APBD yang dananya bisa mencapai milyaran rupiah.

“Ya, namanya pemerintah kita kan gak bisa begitu ada uang lansung beli saja, prosedurnya panjang dan biayanya juga sangat besar,” imbuhnya.

Namun ia tidak menyerah, sepertinya lulusan cumlaude IPDN/STPDN angkatan XXIV tahun 2017 ini paham betul konsep good governance di mana peran swasta dalam pemerintahan.

Berkat kegigihannya itulah ia mampu meyakinkan net1 Indonesia yaitu penyedia jaringan internet yang fokus pengembangan jaringan di wilayah pelosok untuk hadir di Empat Lawang, setelah dilakukan serangkaian survei oleh tim dari perusahaan, Alhasil kurang dari 5 (lima) bulan ia ditugaskan di Empat Lawang, tepatnya januari 2019 ia berhasil memecahkan masalah blankspot di komplek perkantoran Jalan Poros yang sudah belasan tahun terjadi.

“Ya senang dan bangga, karena permohonan kami dikabulkan, kan manfaatnya bisa dirasakan ratusan masyarakat, memberi pekerjaan ke puluhan warga dan yang paling penting menghemat APBD hingga milyaran rupiah, kan lumayan bisa digunakan untuk keperluan lain,” ucapnya dengan sumringah.

Baginya saat ini penyelenggaraan pemerintahan tidak dapat dipisahkan dari teknologi khususnya internet.

“kan sekarang serba elektronik, mulai dari planing, budgeting, sampai ke evaluating sudah “E” (berbasis elektronik) semua, yang inti dari itu semua kan SDA dan Teknologinya,” ucapnya.

Ditanya terkait motivasinya melakukan hal itu, Aldiwan menyampaikan bahwa ia hanya ingin bermanfaat bagi masyarakat dan tempat tugasnya.

“Saya sekolah dibiayai oleh rakyat, ratusan juta nilainya selama 4 tahun, kemudian tamat diberi pekerjaan dan gaji dari rakyat juga, maka sebenarnya yang saya lakukan ini belum ada apa-apanya dibanding yang rakyat berikan pada saya,” ucapnya haru.

Ternyata diluar itu semua, pemuda yang pernah meraih Sapta Abdi Praja (Rangking terbaik yudisium di kampus IPDN) juga aktif membina forum generasi muda tanpa narkoba dan forum literasi (FLP) bersama Wakapolres Empat Lawang, Dokter Karmi Darso, dan Anita Jurnalis REL.

“Kenal sudah lama, kami sering diskusi tentang pengembangan literasi di sini (Empat Lawang), tapi Aldiwan tidak pernah cerita prestasi lainnya. Semoga makin banyak pemuda pemudi yang peduli terhadap lingkungan sekitar dan memberikan manfaat yang dirasakan oleh banyak orang,” ungkap Anita saat menggambarkan sosok Aldiwan. (Andalas)

Redaksi : rakyatempatlawang.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama