KABAR ANDALAS, KERINCI - Belut atau Monopterus albus diakui banyak memiliki manfaat untuk kesehatan manusia. Di Indonesia sendiri, ada tiga jenis belut yakni belut sawah, belut bermata sangat kecil, dan belut rawa.
Belut sawah merupakan jenis belut yang paling familiar di kalangan masyarakat kita dan termasuk yang banyak dikonsumsi. Sedangkan belut rawa memiliki jumlah yang terbatas dan kurang familiar di kalangan masyarakat. Selain yang hidupnya di sawah, rawa atau kali, belut juga telah dilirik oleh sektor industri untuk dibudidayakan. Mayoritas budidaya belut dimaksudkan untuk kebutuhan konsumsi.
Namun sangat disayangkan, keberadaan belut sawah di kerinci saat ini keberadaannya sudah mulai terancam punah, hal itu disebabkan pestisida yang dipakai para petani sawah dalam mengelola sawahnya. 
safwandi, Direktur utama PT. Radio idola putra andalas. Yang mempunyai hobi memancing belut sawah mengatakan, bahwa ia sangat menyayangkan kondisi ini, penggunaan pestisida pada tanaman seperti padi sawah bukan saja dapat membahayakan spesies  yang ada disawah seperti belut, tapi racun pestisida juga bisa membahayakan jiwa manusia itu sendiri. 

Wo yon, yang juga hobi memancing belut sawah mengatakan, bahwa ia juga sangat menyayangkan kondisi spesies sawah seperti belut yang keberadaannya saat ini sudah mulai langka akibat racun pestisida. bahkan tak jarang ia menjumpai belut yang mati akibat racun pestisida " sekarang susah cari belut, mungkin karena keberadaannya sudah terusik karena racun pestisida, kalau zaman dulu nagang (Red : mancing belut ) sebentar saja dapat banyak, sampai 60 ekor,  berbeda dengan sekarang, sudah nagang seharian cuma dapat paling banyak 10 ekor. (Andypramono

Lebih baru Lebih lama