KABAR ANDALAS, KERINCI - keluarga besar Andalas FM sangat terpukul atas berpulangnya salah seorang crew terbaik mereka yang akrab disapa nana lewat panggilan udara di radio Andalas.
safwandi, selaku Direktur utama PT. RADIO IDOLA PUTRA ANDALAS (Andalas fm Kerinci) mengaku tidak percaya atas berpulangnya nina lovenia alias nana. Iya beserta crew tak kuasa menahan rasa haru ketika melayat kerumah duka yang bertempat di kec.tanco, ujung pasir, desa koto tuo.
Nana menghembuskan nafas terakhir pada hari senin, 1 januari 2018, jam 03.30 Dinihari setelah dirinya berusaha untuk melawan penyakit yang selama ini dideritanya.
Ia dikebumikan di desanya, koto tuo ujung pasir pada hari senin, 1 januari 2018, jam 11.00.
Menurut nenek nana, sudah hampir 1 tahun kondisi nana kurang baik, nia sering sakit-sakitan "sehat kemudian kambuh lagi, tiba-tiba sakit lagi" kata nenek nana. Beberapa kali nana pernah diperiksa ke dokter bahkan dirawat di rumah sakit, dari beberapa kali pemeriksaan nana dinyatakan mengidap penyakit magh yang sering kambuh.
Disisi lain menurut penuturan kakek nana sebelum saat-saat terakhir nana menghembuskan nafas terakhir, sekira pukul 03.00 dinihari, almarhum tiba-tiba terlihat seperti kedinginan, dan seperti orang mengigau. kontan saja nenek dan kakeknya langsung menghampiri, melihat kondisi nana yang terlihat lemas, lantas nenek menuntun nana dengan melafadzkan kalimat tayibbah, sementara kakek nia yang terlihat mulai panik melihat kondisi cucunya langsung bergegas keluar rumah bermaksud memanggil ustadz, namun malang, ketika ustadz berhasil dibawa kerumah nana telah tiada (tutur kakek dan nenek nana sembari mengusap airmata mereka yang berurai tak henti-hentinya)
Sementara itu crew-crew andalas fm yang pada saat itu mendengarkan cerita kakek nenek nana juga tak kuasa menahan haru dengan sepasang mata mereka yang terlihat berkaca-kaca.
Mereka merasa sangat kehilangan sobat mereka yang selama ini mereka kenal sebagai sosok sahabat yang periang, ramah, murah senyum serta taat dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWt. Nia selalu menutupi dirinya dengan jilbab.
Selamat jalan nana, kami semua mencintaimu, tapi ternyata Allah lebih cinta kepada nana. (crew Andalas)