KABAR ANDALAS, SUNGAI PENUH - hiruk pikuk rencana perubahan nama kota sungai penuh baru-baru ini mendapat banyak tanggapan dari belbagai kalangan, terutama dari kalangan intelektual Kerinci. Tanggapan dan kritikan yang ditujukan kepada pemerintah kota sungai penuh tentunya bertujuan untuk memberikan input positif agar apapun yang menjadi keputusan nantinya tidak mendatangkan masalah.
berkaitan dengan hal itu, Defitra eka jaya yang merupakan seorang pengusaha muda asal sungai penuh-kerinci yang sukses besar di jakarta pada account pribadinya (fb) ikut memberikan tanggapan soal rencana pemberian nama kota sungai penuh. Defitra menyebutkan, kepada eksekutif dan legislatif yang ada di pemerintahan kota sungai penuh, setiap program besar yang sifatnya bersentuhan dengan sejarah, adat, agama dan hajat hidup orang banyak sebaiknya kedepankan komunikasi dengan masyarakat yang bersinggungan langsung dengan program tersebut, sehingga jangan sampai suatu program yg sudah jadi proyek lalu tidak diterima dengan baik oleh masyarakat setempat sehingga menjadi pemborosan anggaran daerah.
Menyangkut perubahan nama kota sungai penuh menjadi nama kota Kerinci yang saat ini ramai dibicarakan, ini menyangkut sejarah, tentunya yang mana pada awal saat perjuangan dulu tidak banyak yg membantu berjuang atau banyak yang tidak mau melibatkan diri atau terima sudahnya saja "saat ini kota sungai penuh secara konstitusional sudah diakui oleh negara menjadi nama salah satu kota di republik ini meskipun saat ini belum terlihat seperti kota "sindir defitra.
Ia menambahkan, kalau ada wacana ingin merubah nama kota sungai penuh menjadi kota kerinci maka hendaknya tarik mundur sejarah dalam artian bangun komunikasi dengan orang yang terlibat dalam perjuangan terutama keluarga mantan Bupati kerinci Fauzi Siin (alm) dan warga adat sungai penuh yang namanya dipakai oleh alm Fauzi siin sebagai nama daerah. sebut Defitra.
Tidak hanya sampai disitu saja, Pengusaha muda sukses ini mengatakan, wacana merubah nama kota sungai penuh menjadi Kota Kerinci pasti ada resistensi atau penolakan dari warga masyarakat kecamatan yang namanya dipakai sebagai nama Kotanya "jadi hendaknya pimpinan eksekutif dan pimpinan legislatif membangun komunikasi yang baik dengan pihak pihak yang terkait dengan nama Kota sungai penuh secara history, mudah mudahan didapatkan output yang baik hasil dari komunikasi yang baik itu"
(Andypramono)
berkaitan dengan hal itu, Defitra eka jaya yang merupakan seorang pengusaha muda asal sungai penuh-kerinci yang sukses besar di jakarta pada account pribadinya (fb) ikut memberikan tanggapan soal rencana pemberian nama kota sungai penuh. Defitra menyebutkan, kepada eksekutif dan legislatif yang ada di pemerintahan kota sungai penuh, setiap program besar yang sifatnya bersentuhan dengan sejarah, adat, agama dan hajat hidup orang banyak sebaiknya kedepankan komunikasi dengan masyarakat yang bersinggungan langsung dengan program tersebut, sehingga jangan sampai suatu program yg sudah jadi proyek lalu tidak diterima dengan baik oleh masyarakat setempat sehingga menjadi pemborosan anggaran daerah.
Menyangkut perubahan nama kota sungai penuh menjadi nama kota Kerinci yang saat ini ramai dibicarakan, ini menyangkut sejarah, tentunya yang mana pada awal saat perjuangan dulu tidak banyak yg membantu berjuang atau banyak yang tidak mau melibatkan diri atau terima sudahnya saja "saat ini kota sungai penuh secara konstitusional sudah diakui oleh negara menjadi nama salah satu kota di republik ini meskipun saat ini belum terlihat seperti kota "sindir defitra.
Ia menambahkan, kalau ada wacana ingin merubah nama kota sungai penuh menjadi kota kerinci maka hendaknya tarik mundur sejarah dalam artian bangun komunikasi dengan orang yang terlibat dalam perjuangan terutama keluarga mantan Bupati kerinci Fauzi Siin (alm) dan warga adat sungai penuh yang namanya dipakai oleh alm Fauzi siin sebagai nama daerah. sebut Defitra.
Tidak hanya sampai disitu saja, Pengusaha muda sukses ini mengatakan, wacana merubah nama kota sungai penuh menjadi Kota Kerinci pasti ada resistensi atau penolakan dari warga masyarakat kecamatan yang namanya dipakai sebagai nama Kotanya "jadi hendaknya pimpinan eksekutif dan pimpinan legislatif membangun komunikasi yang baik dengan pihak pihak yang terkait dengan nama Kota sungai penuh secara history, mudah mudahan didapatkan output yang baik hasil dari komunikasi yang baik itu"
(Andypramono)